Kembali

Saya ingin tertawa. Terbahak-bahak dan sekeras-kerasnya…

Keputusan saya untuk menulis di situs tumblr beberapa minggu yang lalu membuat saya gelisah. Gelisah karena ada sesuatu yang selalu menyertai selama menulis di wordpress yang tidak turut menyelimuti saya selama di tumblr: teman-teman yang menyapa.

Saya perkirakan ada beberapa hal yang menyebabkan ini. Selain karena faktor sukar tercantumnya alamat tumblr di mesin pencari, faktor teman-teman yang lebih banyak bercokol di wordpress membuat saya merasa ‘kesepian’. Tidak ada komentar-komentar usil yang menyeruak sesaat setelah membaca posting dan tidak adanya foto-foto yang berderet di tombol like sedikit banyak membuat menulis terasa hambar.  Pertemanan dan hubungan, saya kira itu yang membuat semesta tetap terasa hangat.

Kemudian pun saya banyak bertanya, “Untuk apa saya menulis?”

Dulu saya menciptakan blog ini hanya dengan niat iseng. Saya yang waktu baru saja berjabat tangan dengan dunia metadata ini sangat bersemangat untuk membuat akun disana-sini. Tentu ini sangat berbanding terbalik dengan keadaan saat ini. Sekarang saya bertemu rekan-rekan yang sehobi dan setanah lahir, membuka hubungan, meluaskan silaturrahmi melalui sebuah akun blog di dunia maya ini. Maka pertanyaan itu pun terus menyerbu.

Saya terus berpikir dan berpikir. Mengunjungi blog teman-teman yang lain dan terus mengamati tujuan mereka membangun rumah maya ini. Hingga saya berhenti pada suatu titik kesimpulan. Bahwa tidak ada tujuan inti apapun dalam rangka menulis. Semua mengalir sesuai hukum semesta. Silahkan menulis tentang apapun yang meledak dalam kepala, silahkan bercerita tentang manusia-manusia yang kalian temui selama langkah-langkah kalian gerakkan, silahkan gambarkan bagaimana sambutan alam ketika suatu tempat kalian datangi, bahkan tulislah bagaimana alam mengajari kalian bagaimana menggoresi hidup ini. Bagi saya blog adalah itu.

Blog adalah jurnal kehidupan seorang manusia modern. Menulis panjang lebar tentang arti perjalanannya dan suatu ketika di ujung sana ketika lelah berjalan, ada rasa positif yang menjalari kita setelah membaca rangkaian postingan di rumah maya. Kita akan menemukan selipan-selipan rahasia yang selam ini kita tulis sendiri. Mengingatkan dan membangkitkan.

Maka menulislah dan temukan saat hidup paling terpuruk yang akan bangkit setelah membaca ulang tulisan-tulisan yang kita buat sejak baru bisa merangkak. InsyaAllah.

Saya kembali  :)

8 thoughts on “Kembali

  1. Welcome back Teuku :)
    Betul, aku pribadi bisa terus betah menulis di blog sejak 2005 karena adanya interaksi. Dulu di Multiply aku sempat mengeluhkan jika ada satu-dua tulisanku yang tidak mendapat respon. Ada yang nyeletuk, “kalau ngeblog, ya nulis sajalah. Gak usah mikirin soal komentar.” Namun, komentar-komentar itulah penyemangat sebetulnya. Makanya, bekalangan aku merasa WP tak ubahnya MP. Interaksinya sangat hidup! :)

    Like

  2. […] : zamerseven.wordpress.com October 25, 2013 Category : Flash Notes Tweet (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) […]

    Like

Leave a comment